Metro Last Light Redux adalah sekuel dari Metro 2033 yang membawa pemain kembali ke dunia pasca-apokaliptik yang gelap dan menegangkan. Dengan grafis yang ditingkatkan, gameplay yang lebih halus, dan cerita yang lebih dalam, game ini berhasil menarik perhatian penggemar FPS survival horor. Namun, apakah Metro Last Light Redux benar-benar sempurna? Simak ulasan lengkapnya di bawah ini!
Tabel Konten Artikel
Review Metro Last Light Redux Versi Narasi Video
Jika kamu enggan membaca, kamu bisa menonton versi video narasinya di sini.
Gameplay Metro Last Light Redux
Detail Review Metro Last Light Redux
Latar Belakang Cerita & Setting
Metro Last Light Redux melanjutkan kisah Artyom, protagonis dari Metro 2033. Cerita ini berfokus pada dampak dari bad ending di seri sebelumnya, di mana Artyom bersama faksinya yaitu Polis, menghancurkan rumah Dark Ones dengan rudal yang di temukan di D6. Game ini menggali lebih dalam tentang ras Dark Ones dan efek kehancuran yang ditimbulkan oleh keputusan Artyom.
Setting dunia masih sama seperti Metro 2033, tetapi kali ini, pemain lebih banyak menjelajahi permukaan yang hancur akibat perang nuklir. Kota Moscow yang rusak, udara beracun, dan fenomena aneh semakin memperkaya atmosfer game ini.
Gameplay: Kombat Lebih Baik, Tapi Masih Ada Masalah
Gameplay Metro Last Light Redux mengalami peningkatan signifikan dibandingkan pendahulunya. Sistem kombat dan stealth menjadi lebih halus, dengan variasi senjata yang lebih banyak. Pemain juga bisa mempersiapkan senjata sesuai kebutuhan, seperti senjata senyap untuk misi stealth karna biasanya ada pedagang jika kita memasuki area dengan suasana survival yang berbeda.
Namun, beberapa elemen gameplay masih bermasalah. Manajemen amunisi tetap sama, tetapi sistem oksigen terasa terlalu cepat habis. Dalam 5 menit, oksigen bisa terasa lebih cepat habis jika pemain memilih eksplorasi, dan persediaannya sangat terbatas hingga pertengahan game. Ini memaksa pemain untuk bermain cepat, lalu juga NPC sering berjalan sangat lambat, membuat oksigen terbuang sia-sia.
Fitur baru seperti mengelap kaca masker oksigen yang kotor (akibat cipratan air, lumpur, atau darah) menambah realisme, tetapi tidak cukup untuk mengimbangi masalah sistem oksigen yang kurang seimbang.
Visual & Desain: Atmosfer yang Imersif
Grafis Metro Last Light Redux mengalami peningkatan signifikan dibandingkan versi sebelumnya, terutama dalam hal desain lingkungan. Dunia permukaan yang hancur dan lorong metro yang gelap disajikan dengan detail yang sangat mendalam dan memberikan pengalaman yang imersif. Namun, detail karakter dan monster terasa kurang memadai, terutama jika dimainkan pada tahun 2025 dan seterusnya. Meskipun demikian, pada masa peluncurannya, visual karakter tersebut masih tergolong mengesankan dan berkualitas baik.
Detail senjata cukup bagus, tetapi kurang terlihat karena suasana gelap dan tidak adanya animasi pemeriksaan senjata seperti di game modern.
Narasi & Karakter: Cerita yang Lebih Dalam
Cerita Metro Last Light Redux lebih kompleks dan emosional dibandingkan pendahulunya. Artyom, sang protagonis, harus menghadapi konsekuensi dari keputusannya di Metro 2033. Game ini juga memperkenalkan lebih banyak tentang Dark Ones dan dampak kehancuran rumah mereka.
Pilihan moral masih ada, dan setiap keputusan pemain bisa memengaruhi akhir cerita. Namun, detail cerita hanya bisa diketahui melalui catatan yang tersebar di seluruh game, yang mungkin dilewatkan beberapa pemain.
Audio: Atmosfer Menegangkan, tapi Voice Acting Kurang
Soundtrack dan efek suara game ini sangat bagus, menciptakan atmosfer yang menegangkan. Namun, voice acting dalam bahasa Inggris terkesan datar dan kurang emosional. Sebaliknya, dub bahasa Rusia atau Ukraina terasa lebih hidup.
Masalah suara dialog NPC yang hilang atau hampir tak terdengar, seperti di Metro 2033, masih ada di game ini.
Durasi & Nilai Ulang Main
Metro Last Light Redux menawarkan pengalaman bermain yang cukup padat. Jika kamu fokus menyelesaikan cerita utama tanpa banyak eksplorasi, game ini bisa diselesaikan dalam sekitar 8 jam. Namun, jika kamu suka menjelajahi setiap sudut dunia game dan mencari catatan tersembunyi, durasinya bisa mencapai 10–12 jam.
Game ini juga menawarkan dua mode tambahan yang bisa disesuaikan dengan preferensi pemain:
- Spartan Mode: Cocok untuk pemain yang lebih suka aksi cepat dan intens.
- Survival Mode: Lebih menekankan aspek horor dan survival, cocok untuk pemain yang ingin merasakan ketegangan sebenarnya dari dunia pasca-apokaliptik.
Selain itu, ada beberapa tingkat kesulitan yang bisa dipilih, mulai dari Normal hingga Ranger Hardcore. Di mode Ranger Hardcore, pemain tidak memiliki UI atau HUD, damage yang diterima lebih tinggi, dan sumber daya sangat terbatas. Ini adalah tantangan ekstra bagi pemain yang ingin menguji keterampilan mereka.
Namun, nilai ulang main game ini tergantung pada preferensi pemain. Jika kamu hanya tertarik pada cerita, mungkin game ini cukup dimainkan sekali. Tapi, bagi pemain yang menyukai tantangan atau ingin mencoba mode kesulitan tinggi, Metro Last Light Redux masih bisa memberikan pengalaman yang menarik.
Performa Teknis: Stabil, tapi Ada Bug
Secara umum, performa game ini stabil tanpa frame drop. Namun, ada bug fatal di salah satu stage yang membuat pemain tidak bisa mengklik apa pun. Bug ini sangat mengganggu dan memengaruhi pengalaman bermain.
Performa Teknis: Stabil, tapi Ada Bug yang Mengganggu
Secara umum, Metro Last Light Redux menawarkan performa yang stabil di platform PC. Saya memainkan game ini dengan resolusi DSR 2K, dan pengalaman bermainnya cukup lancar tanpa frame drop yang signifikan. Bahkan, masalah frame drop yang sering terjadi di Metro 2033 (seperti di stage jembatan metro) tidak terulang di game ini.
Namun, ada satu bug yang cukup fatal dan sangat mengganggu. Di salah satu stage, game tiba-tiba tidak merespons klik mouse, membuat pemain tidak bisa berinteraksi dengan apa pun. Bug ini hanya terjadi di stage tersebut, tetapi cukup merusak momentum permainan. Jika kamu penasaran, kamu bisa melihat contoh bug ini di gameplay saya di Part 8, menit ke-6.
Target Audiens & Rekomendasi: Cocok untuk Pemain Dewasa
Metro Last Light Redux adalah game yang cocok untuk berbagai jenis pemain, mulai dari pemain kasual hingga FPS hardcore. Bagi pemain yang menyukai tantangan, mode Ranger Hardcore akan memberikan pengalaman yang sangat menantang dengan sumber daya terbatas dan tanpa UI/HUD.
Namun, perlu diingat bahwa game ini mengandung konten dewasa yang lebih eksplisit dibandingkan pendahulunya. Adegan gore yang lebih intens, adegan vulgar, dan bahkan ketelanjangan membuat game ini lebih cocok untuk pemain berusia 21 tahun ke atas. Meskipun game ini memiliki rating 18+, beberapa adegan dan tema yang diangkat mungkin tidak pantas untuk pemain yang lebih muda.
Bagi penggemar cerita pasca-apokaliptik dan atmosfer horor yang intens, Metro Last Light Redux adalah pilihan yang tepat. Namun, jika kamu mencari game dengan gameplay yang ringan atau cocok untuk semua usia, mungkin game ini bukan pilihan terbaik.
Kelebihan vs Kekurangan: Atmosfer Horor yang Memukau, tapi Masih Ada Kekurangan
Metro Last Light Redux memiliki banyak hal yang patut diapresiasi. Pertama, atmosfer horor game ini benar-benar memukau. Dengan fokus cerita yang lebih banyak mengeksplorasi aktivitas paranormal dan jiwa manusia yang terjebak setelah ledakan nuklir, game ini berhasil menciptakan ketegangan yang intens.
Gameplay-nya juga mengalami peningkatan signifikan dibandingkan Metro 2033. Kombat dan stealth lebih halus, dan variasi senjata yang lebih banyak memberikan fleksibilitas dalam menghadapi tantangan. Narasi game ini juga lebih dalam dan emosional, dengan pilihan moral yang memengaruhi akhir cerita.
Namun, game ini tidak tanpa kekurangan. Salah satu masalah utama adalah voice acting dalam bahasa Inggris yang terkesan datar dan kurang emosional. Meskipun ada opsi dub bahasa Rusia atau Ukraina yang lebih hidup, tidak semua pemain merasa nyaman dengan subtitle.
Selain itu, sistem manajemen oksigen terasa tidak seimbang. Di beberapa stage, persediaan oksigen sangat terbatas, memaksa pemain untuk bermain cepat. Padahal, NPC sering berjalan lambat, membuat oksigen terbuang sia-sia. Ini bisa membuat pengalaman bermain terasa frustrasi, terutama di stage yang membutuhkan eksplorasi lebih banyak.
FAQ (Pertanyaan Umum)
Apakah Metro Last Light Redux cocok untuk pemain kasual?
Ya, tetapi pemain kasual mungkin kesulitan dengan sistem survival yang menantang.
Berapa lama durasi menyelesaikan game?
8–12 jam, tergantung eksplorasi dan tingkat kesulitan.
Apakah ada perbedaan signifikan dengan versi aslinya?
Ya, grafis dan gameplay lebih baik, tetapi cerita dan setting tetap sama.
Kesimpulan: Atmosfer Horor yang Memukau, tapi Masih Ada Kekurangan
Metro Last Light Redux adalah sekuel yang berhasil meningkatkan banyak aspek dari pendahulunya. Dengan atmosfer horor yang intens, gameplay yang lebih halus, dan narasi yang dalam, game ini berhasil menciptakan pengalaman bermain yang memikat. Visual lingkungan yang detail dan soundtrack yang autentik semakin memperkaya dunia pasca-apokaliptik yang gelap dan menegangkan.
Namun, game ini tidak tanpa kekurangan. Voice acting dalam bahasa Inggris terkesan datar dan kurang emosional, meskipun dub bahasa Rusia atau Ukraina lebih hidup. Sistem manajemen oksigen juga terasa tidak seimbang, dengan persediaan yang terlalu terbatas di beberapa stage. Selain itu, bug fatal di salah satu stage bisa sangat mengganggu pengalaman bermain.
Meskipun begitu, Metro Last Light Redux tetap layak dimainkan, terutama bagi penggemar FPS survival horor. Dengan pilihan mode dan tingkat kesulitan yang bervariasi, game ini menawarkan tantangan yang sesuai dengan preferensi pemain. Namun, konten dewasa seperti adegan vulgar dan gore yang lebih eksplisit membuat game ini lebih cocok untuk pemain berusia 21 tahun ke atas.