AnimeNewsPlus.Net — Ketika berbicara tentang tren dalam literatur Jepang kontemporer, sulit untuk mengabaikan fenomena “isekai”. Istilah ini, yang secara harfiah berarti “dunia lain”, telah menjadi salah satu genre paling populer dalam novel-novel fantasi Jepang dalam dekade terakhir. Namun, apa yang membuat isekai begitu menarik bagi pembaca, dan apa dampak kritisnya terhadap sastra Jepang?
Asal-usul dan Evolusi Isekai
Sejarah Singkat
Meskipun isekai mungkin tampak seperti konsep baru, ide tentang karakter yang pindah ke dunia lain sebenarnya telah ada sejak lama dalam literatur dunia. Namun, dalam konteks Jepang, tren ini mulai mendapatkan momentum pada tahun 2000-an, terutama melalui adaptasi manga dan anime.
Evolusi Genre
Dari cerita sederhana tentang karakter yang terjebak di dunia video game, isekai telah berkembang menjadi genre yang kompleks dengan berbagai sub-genre, seperti “reinkarnasi”, “dunia paralel”, dan “pembalikan peran. Ini menunjukkan fleksibilitas dan adaptabilitas genre ini dalam memenuhi selera beragam pembaca.
Daya Tarik Isekai
Pelarian dari Realitas si Pembaca
Salah satu alasan utama popularitas isekai adalah kemampuannya untuk memberikan pembaca pelarian dari realitas. Dalam dunia isekai, karakter utama seringkali mendapatkan kekuatan khusus, status sosial yang lebih tinggi, atau kesempatan kedua dalam hidup. Ini memberikan pembaca kesempatan untuk hidup secara vikaris (penghubung) melalui petualangan karakter tersebut.
Eksplorasi Tema Baru
Isekai juga memungkinkan penulis untuk mengeksplorasi tema dan ide yang mungkin sulit untuk ditangani dalam pengaturan realistis. Misalnya, pertanyaan tentang moralitas, identitas, dan eksistensi sering muncul dalam cerita isekai.
Kemungkinan Dunia yang Tak Terbatas
Dengan dunia fantasi, penulis memiliki kebebasan kreatif yang hampir tak terbatas. Mereka dapat menciptakan masyarakat, sistem sihir, dan latar belakang sejarah yang kompleks tanpa harus terikat oleh kenyataan. Ini memberikan kesegaran dan variasi yang sulit ditemukan dalam genre lain.
Kritik Terhadap Isekai
Formula yang Berulang-ulang
Meskipun isekai menawarkan dunia dengan potensi tak terbatas, banyak kritikus berpendapat bahwa banyak cerita isekai cenderung mengikuti formula yang sama. Karakter utama sering kali mendapatkan kekuatan yang luar biasa di dunia baru mereka, dan ada pola naratif yang serupa di mana mereka harus mengatasi rintangan, mendapatkan sekutu, dan akhirnya menjadi pahlawan.
Banyak lainnya seperti harem atau karakter utama yang overpower, yang mungkin tidak selalu disukai oleh semua pembaca.
Representasi dan Stereotip
Beberapa kritikus juga menyoroti bagaimana isekai seringkali memperkuat stereotip tertentu, terutama terkait gender dan peran sosial. Misalnya, karakter wanita dalam isekai seringkali direduksi menjadi peran pendukung atau objek romantis, sementara karakter pria seringkali diberikan kekuatan dan status yang tidak proporsional.
Kurangnya Kedalaman Karakter
Beberapa kritikus juga berpendapat bahwa fokus pada dunia fantasi dan petualangan sering kali mengorbankan pengembangan karakter yang mendalam. Karakter-karakter dalam cerita isekai terkadang menjadi satu dimensi, dengan motivasi dan latar belakang yang kurang didefinisikan dengan baik.
Kesimpulan
Tren isekai dalam novel-novel fantasi Jepang adalah fenomena yang kompleks yang mencerminkan keinginan kolektif pembaca untuk melarikan diri dan mengeksplorasi dunia yang berbeda. Meskipun genre ini telah memberikan kontribusi signifikan terhadap sastra Jepang kontemporer, penting juga untuk mempertimbangkan kritik yang diajukan terhadapnya. Seperti semua genre, isekai memiliki potensi untuk berkembang dan berinovasi, dan hanya waktu yang akan menentukan bagaimana evolusi selanjutnya dari genre ini akan mempengaruhi sastra Jepang di masa depan.