Kesuksesan francise Kimetsu no Yaiba (Demon Slayer), saat ini memang sedang mencapai puncaknya. Setelah sukses dengan perilisan satu season anime, dan akan meluncurkan 1 film layar lebar, serta 2 game untuk PS4, dan Smartphone. Sayangnya kesuksesan tersebut juga membuat francise ini tak lepas sebagai objek plagiat.
Sebuah game RPG Smartphone yang berasal dari developer Korea Selatan berjudul Gwisal-ui Geom (The Ear-Slaying Sword), yang baru saja rilis pada tanggal 24 April yang lalu. Kini harus ditutup pada tanggal 29 April yang lalu. Yup, baru saja 5 hari berjalan, game ini sudah ditutup. Alasan penutupan game ini sendiri tak lain dan tak bukan, karena game ini melakukan plagiarisme terhadap Kimetsu no Yaiba.
Selain dari title card dan desain karakter yang hampir mirip, berbagai elemen lain dari game ini juga sangat mirip dengan Kimetsu no Yaiba. Selain kemiripan desain dengan Tanjiro, cerita MC dari game ini juga sama persis dengan Tanjiro (keluarganya dihabisi oleh para Demon). Selain itu unsur Oni (Demon) dan setting waktu dan tempat yang juga mirip, semakin menjadi faktor pendukung plagiarsme dalam game ini.
Meskipun alasan penutupan game ini dikarenakan “beberapa masalah” dalan gamenya, developer Tennie telah meminta maaf terkait penutupan gamenya. Meskipun sempat mengelak tuduhan plagiat ini dengan dalih, keduanya hanya memiliki kesamaan setting tempat dan musuh yang dilawan. Seluruh In-game purchase juga telah di block dari game ini. Game ini juga sempat memiliki masalah serupa (plagiarisme), dengan game Sodeumaseuteo Seutoli (Sword Master Story). Terkait kesamaan gameplay.
Mau dapat update berita perkembangan Anime, Manga, dan Game terkini? kunjungi Animenewsplus